SUARAKERATON.ID- Angka stunting di Kabupaten Banggai Laut masih tergolong tinggi berada di angka 26,5 persen. Kondisi ini menjadi perhatian serius Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamdjido.
Pada rapat keja bersama Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, dan UPT Rumah Sakit Umum Daerah Banggai Laut, Wagub Reny A Lamadjido, menegaskan perlunya langkah nyata di lapangan untuk menekan prevalensi stunting.
Ia meminta seluruh puskesmas (PKM) melakukan pengukuran tumbuh kembang anak di setiap posyandu secara rutin.
“Saya harap puskesmas melakukan pengukuran di semua posyandu. Kalau ada anak yang berhalangan datang, petugas jangan ragu turun langsung melakukan pemeriksaan di rumah,” ujar Reny, Rabu (27/8/25).
Reny menambahkan, peran tenaga gizi sangat penting untuk memastikan pendampingan berjalan maksimal.
“Tenaga gizi harus mendampingi tim survei. Mari kita sama-sama menurunkan angka stunting. Saya mengajak seluruh elemen untuk peduli terhadap masalah ini,” tegasnya.
Reny juga berpesan kepada para kepala puskesmas (kapus) agar lebih memperhatikan pemenuhan gizi anak-anak. Ia menargetkan pada tahun 2035, Sulawesi Tengah bisa menekan angka stunting secara signifikan.
Selain menyoroti isu stunting, Wagub Reny A Lamadjido memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Banggai Laut.
Menurut mantan walikota palu itu, perhatian pemda Banggai Laut terhadap tenaga kesehatan khususnya Dokter patut diapresiasi.
“Gaji dokter di Banggai Laut sangat fantastis, ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap peningkatan layanan kesehatan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Reny menyampaikan bahwa Pemprov Sulteng juga menyiapkan program afirmasi bagi dokter yang ingin melanjutkan studi. “Dokter yang ingin studi lanjut biayanya akan ditanggung oleh provinsi,” jelasnya.(Adv).
