SUARAKERATON.ID- Festival Malabot Tumbe 2023 resmi di buka oleh Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa, di Taman Kota Banggai, Jum’at (01/12/23). Event tahunan yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 itu akan berlangsung selama empat hari dimulai 1-4 Desember mendatangkan. Event yang didukung penuh oleh Kemenparekraf mengangkat tema “Banggakan Warisan Adat Bangkitkan Ekonomi Rakyat “. Sejumlah kegiatan akan dilaksanakan selama pelaksanaan Festival Malabot Tumbe diantaranya, Karnaval Budaya, Tarian Kolosal, Bakar Ikan dan Tokoli, Pagelaran Seni (Baode, Ridan dan Toluni), Pangelaran Musik Batong dan Kontao, Mancing Tradisional, Pameran UMKM, Pameran Foto dan Pemilihan Putri Pariwisata.
Bupati Sofyan Kaepa lewat sambutannya menyampaikan, bahwa seyogyanya Festival Malabot Tumbe 2023 dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno hanya karna terkendala dengan transportasi sehingga tidak bisa hadir di Banggai Laut.
“Pemerintah sudah berusaha mencarikan transportasi tapi tidak ketemu. Mohon do’a masyarakat Banggai Laut untuk Bandar Udara kita biar cepat agar event-event besar seperti ini bisa dihadiri pejabat dari pusat,” kata Bupati Sofyan.
Lanjut orang nomor satu di Banggai Laut itu, festival tumbe yang dilaksanakan hari ini, kiranya dapat mencerminkan indahnya persatuan dan kesatuan, indahnya bhinneka tunggal ika, indahnya berbeda-beda tetapi satu jua.
“Ini merupakan representasi dari kearifan lokal dimana budaya lokal yaitu budaya yang ada di negeri junjungan ini adalah
anugerah, sehingga patut untuk terus dihargai dan dilestarikan,” tutur Bupati Sofyan.
Beliau (red, Bupati Sofyan) dengan potensi budaya yang sangat beraneka ragam itulah peluang negara kita khususnya Kabupaten Banggai Laut untuk mengembangkan budaya sekaligus akan menimbulkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui seni dan budaya yang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat yang sama-sama kita cintai ini.
“Festival tumbe ini, diharapkan mampu mempersatukan simpul-simpul kebinekaan menjadi kekuatan yang harmonis serta memberikan rasa damai, tentram, dan nyaman bagi seluruh masyarakat dari berbagai paguyuban di negeri tanomonondok ini. Sekaligus sebagai media yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan di daerah kerajaan Banggai ini,” tandasnya.
Bupati Sofyan juga menyampaikan, bahwa daerah ini memerlukan banyak kekuatan untuk mempertahankan keberadaan dan masa depan yang penuh tantangan dan hambatan, yang memerlukan kearifan lokal untuk menanggulanginya. Potensi dan ragam budaya ini merupakan kekuatan yang tidak ternilai. melalui pemahaman dan penanaman nilai-nilai budaya, sesama warga masyarakat saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain, yang berujung pada terpeliharanya integritas nasional.
“Keberagaman adat dan budaya yang ada di Kabupaten Banggai Laut, merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk dapat melestarikannya,” jelasnya.
“Karena itu pula, masa boleh berlalu, era boleh berganti, namun eksistensi dan keberagaman budaya yang kita miliki, sampai kapan pun, karena apa pun dan oleh siapa pun, harus tetap terbingkai dan membingkai indah pelangi kebersamaan yang telah berhasil kita bina dengan baik selama ini serta tetap terus kita lanjutkan dalam kearifan lokal di daerah adat Banggai ini,” tuturnya. ***