SUARAKERATON.ID- Para Aktivis yang tergabung dalam Jaringan Kerja Aktivis “Ahmad Ali” (Jangkar Aktivis AA) melaksanakan deklarasi dan diskusi publik yang dihadiri oleh beragam elemen aktivis dengan mengusung tema “Tokoh Nasional untuk Sulawesi Tengah 2024” Aktivis bersama Rakyat, Luwuk Banggai, Sabtu (02/03/2024)
Ardiyanto Bolomba, didaulat sebagai Koordinator Jangkar Aktivis AA mengungkapkan, bahwa acara deklarasi kali ini adalah momentum penting untuk menciptakan letupan-letupan kecil yang akan menggelinding dan membesar dalam menyambut gelaran Pilkada Serentak November 2024 di Sulawesi Tengah.
“Kami para aktivis menginginkan Provinsi Sulawesi Tengah dipimpin oleh Tokoh bertaraf Nasional yaitu Bapak H. Ahmad H.M Ali,” ungkapnya.
Ardi sapaan akrab Ardiyanto Bolomba, mengatakan, bahwa kesadaran kolektif ini muncul karena bagi kami beliau (red Ahmad Ali) telah teruji dan terbukti ketika di 2019 beliau didaulat sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI dan sekaligus sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem dan rentetan prestasi yang beliau telah torehkan di kancah Nasional.
“Bagi kami prestasi demi prestasi itu bukan sesuatu yang main-main, jarang ada tokoh Sulawesi Tengah yang dapat membuktikan dirinya setara dengan para tokoh lain yang ada di Ibukota Jakarta,” tuturnya.
Ardi menambahkan bahwa Jangkar Aktivis AA ini akan terus bergerak mengibarkan bendera perjuangan di 13 Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Tengah. Kami ingin memastikan bahwa para aktivis di Sulawesi Tengah akan urung rembuk bersama menjadi penggerak untuk memastikan Prov. Sulawesi Tengah kedepan dipimpin oleh sosok yang betul-betul ingin mewakafkan dirinya dalam pengabdian kepada masyarakat yang ujungnya adalah kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.
“Apalagi Bapak Ahmad Ali juga lahir dari kalangan aktivisme,” pungkas ardi.
Ardi juga menyampaikan, bahwa selain deklarasi, kami mengadakan diskusi publik dengan maksud untuk selalu mengedepankan rasionalitas dalam menentukan pilihan terbaik, karena bagi kami diskusi adalah media terbaik yang dimiliki oleh para aktivis untuk membedah jengkal demi jengkal gagasan, ide, dan proyeksi kedepan dari para calon pemimpin yang akan kita dukung bersama.
Lewat diskusi publik kali ini, Ardi sebagai Koordinator Jangkar Aktivis AA yang juga adalah aktivis HMI yang sekarang didaulat sebagai MPK PB HMI menjelaskan bahwa kehadiran Jangkar Aktivis AA adalah bagian dari kesadaran kolektif para aktivis untuk membentuk wadah bersama dalam memediasi setiap kepentingan, harapan dan cita-cita para aktivis untuk dapat memastikan Sulawesi Tengah menjadi Provinsi terdepan di Indonesia.
Senada dengan Ardi, Pembicara berikutnya Moh. Natsir (Aktivis Senior) menyambut baik hadirnya Jangkar Aktivis AA, karena bagi Moh.Natsir yang sudah malang melintang di dunia gerakan saat awal-awal reformasi, memandang bahwa gerakan aktivisme saat ini terjadi sebuah stagnasi/kemandekan, padahal masyarakat masih membutuhkan jiwa aktivisme yang tetap membara seperti waktu di awal-awal reformasi, karena tumpuan terakhir harapan masyarakat adalah kawan-kawan aktivis terkhusus kawan-kawan mahasiswa.
Natsir menambahkan, diskusi-diskusi seperti ini sangat kita butuhkan supaya menjadi wadah membedah gagasan para calon pemimpin masa depan Sulawesi Tengah, sebagai aktivis kita tidak boleh hanya diam berpangku tangan melihat kondisi yang ada, selalu ada upaya kita untuk memastikan bahwa pilkada serentak kedepan harus kita jadikan momentum titik balik untuk aktivis bisa menentukan arah masa depan Sulawesi Tengah.
“Diskusi publik seperti ini menjadi penting, agar supaya kita para aktivis tidak sekedar membeli kucing dalam karung, ”celetuk M.Natsir.
Pembicara lain dari kalangan akademisi Hardiyanto M.A.P menegaskan, pentingnya pendidikan politik bagi kalangan muda khususnya mahasiswa dan aktivis, bagi kami sebagai akademisi meyakini betul bahwa diskusi-diskusi seperti ini adalah jalan pencerdasan bagi kalangan muda khususnya aktivis, untuk kedepan bisa berperan lebih dalam menyadarkan masyarakat luas dalam mengahadapi pesta demokrasi pilkada serentak di Tahun 2024.
Diujung penutup diskusi Abd. Rahman Lasading yang sering disapa Ramli, Wakil Koordinator 1 Jangkar Aktivis AA yang juga sebagai moderator diskusi publik menyimpulkan, bahwa animo dan keinginan aktivis muda masih ada dan menyala-nyala seperti yang kita lihat saat ini dengan kehadiran mereka, tinggal bagaimana Jangkar Aktivis AA rutin menghadirkan diskusi-diskusi publik seperti ini, supaya semakin menggugah kesadaran bersama.
“Sulawesi Tengah kedepan harus dipikirkan secara bersama dan dibutuhkan energi ekstra dari kalangan muda dalam hal ini aktivis, yang masih percaya pada perjuangan, cita-cita dan harapan akan selalu ada,” tutup Ramli. ***