SUARAKERATON.ID – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banggai Laut menggelar rapat koordinasi dan evaluasi penilaian kinerja 8 aksi percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten, di ruang rapat hotel Carabella, Kamis 8 Mei 2025.
Rakor tersebut dibuka oleh Staff Ahli Bupati bidang Ekonomi dan Pembangunan Sunarto Sululing.
“Saya menekankan peran serta semua pihak Pemerintah, Dinas terkait dan masyarakat memiliki tanggungjawab bersama dalam mencegang stunting, teruslah berkolaborasi dan saling mendukung,” ucap Sunarto saat membacakan sambutan Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa.
Ia menuturkan, tugas penurunan stunting bukan hanya tupoksi jajaran kesehatan atau satu individu saja, melainkan diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi seluruh OPD, Camat, Kepala Desa hingga masyarakat. “Hingga diharapkan terjadi penurunan stunting yang signifikan di Banggai Laut,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB Nurdin Musa, dalam sambutannya menyampaikan bahwa diadakan rakor ini untuk proses penilaian kesiapan Kabupaten Banggai Laut dalam proses percepatan penurunan stunting. “Penilaian akan dilakukan pada 9 April 2025 esok, kepada desa-desa yang dijadikan sampel yakni Mansalean dan Bontosi serta desa Bungin mohon untuk tampilkan data yang terbaik,” kata Nurdin.
Dalam rakor tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) A.R Pandei yang juga Wakil Ketua TPPS Kabupaten memaparkan dalam materinya berupa problem sosial yang mengarah ke stunting yang kerap terjadi di Banggai Laut, Ia memberi contoh salah satunya yaitu angka pernikahan dini yang tinggi di Banggai Laut. “Mohon pak Camat pak Kapolsek dan stakeholder terkait untuk membantu ini, dipersiapkan datanya, karena pertanyaan nantinya by data dan harus ada dokumentasinya” pinta A.R Pandei.
Selain itu, Ia juga menyebutkan bahwa bentuk keseriusan Pemda Banggai Laut dibawah kepemimpinan Bupati Sofyan Kaepa dalam upaya penurunan stunting terus dilakukan salah satunya dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 Miliar dari APBD Banggai Laut.
“Pengalaman tahun sebelumnya, ketika evaluasi ditanyakan, anggaran yang dialokasikan tersebut dimanfaatkan bagaimana serta dampaknya seperti apa, dari Rp16 Miliar itu ada sekian rupiah di Perikanan, ada sekian rupiah di Pertanian dan dll, mohon bantu siapkan data se rapi-rapinya,” pungkasnya.(Adv/Nomo)